Sukabumi - Markas Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi hari ini Rabu 17 Mei 2022 diserbu warga masyarakat, ribuan warga masyarakat mendatangi markas Kodim di Cikeong Kecamatan Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.
Kedatangan warga masyarakat itu ternyata untuk mengambil minyak goreng yang sudah disediakan oleh Kodim 0622/Sukabumi sebagai Program Bantuan Sosial berupa minyak goreng yang disalurkan oleh kodim 0622/Sukabumi.
Dalam kesempatan itu, Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf. Anjar Ari Wibowo mengatakan ada 1.000 orang masyarakat sekitar Palabuhanratu yang mendapatkan alokasi penerima manfaat bantuan langsung minyak goreng.
"Semuanya sejumlah 12 ribu orang, tersebar di 38 kecamatan yang ada dibawah pembinaan kodim 0622, hari ini kita menyalurkan serentak di seluruh indonesia, di seluruh kodim-kodim mulai hari ini, " ungkapnya. Rabu, 18 Mei 2022.
Dalam hal ini, Anjar menjelaskan untuk penyaluran bantuan tersebut sasarannya 12.000 sasaran.
Untuk pelaksanaan akan akan digelar selama 10 hari kedepan, kalau lebih cepat ya lebih baik.
"Apabila lebih cepat itu akan lebih baik, kodim 0622 sendiri kita membuat 15 posko untuk penyaluran, di koramil koramil jajaran kodim 0622, mulai dari Palabuhanratu, Cisolok, Simpenan, sampai dengan Tegal Buleud. Dengan ini, kita berupaya yang mendekat ke masyarakat untuk mendistribusikan bantuan, " jelasnya.
Masih kata Letkol Inf. Anjar, sedangkan untuk penerimaan sendiri yang dialokasikan ke penerima manfaat sebesar Rp 300ribu per orang.
"Harapannya, ini bisa membantu masyarakat penerima, khususnya pedagang kaki lima atau warung, kemarin tahu sendiri mengalami pandemi, mungkin dampak dari itu setidaknya adanya bantuan dari Pemerintah bisa sangat membantu khususnya pengusaha mikro yang ada di kabupaten Sukabumi, " terangnya.
Anjar memastikan, penerima manfaat bantuan langsung tunai minyak goreng yang salurkan kali ini benar-benar masyarakat yang belum menerima bantuan sosial dari manapun.
"Kalau penerima sendiri sasarannya pedagang kaki lima dan warung namun yang belum pernah menerima bantuan sebelumnya, " bebernya.
"Saya memonitir sebelumnya ada Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) kalau tidak salah, yang didistribusikan oleh perbankkan, nah kita mengalokasikan ini bagi yang belum menerima bantuan apapun, " sambungnya.
Sehingga, kata Anjar dalam pendataan yang dilakukannya lebih selektif dengan dibantu oleh tim ITE mabes TNI, sehingga saat data calon penerima manfaat diinfut dan apabila sudah menerima bantuan dari pemerintah akan terdeteksi.
"Apabila sudah menerima bantuan sebelumnya itu maka langsung tercatat, dan tidak memasukan penerima tahun ini, " imbuhnya.
"Jadi 12 ribu orang penerima manfaat ini diyakinkan belum pernah menerima, kemarin beberapa kita coba infut nama yang susah menerima itu langsung tergambar tanda merah, itu berarti sudah menerima bantuan bantuan sosial lainnya, " pungkasnya.
**Team**