Situasi di Sagaranten menghangat setelah insiden keracunan makanan yang mengakibatkan ratusan warga memerlukan perawatan medis mendadak. Pada hari Selasa, 11 Juni 2024, sejak pukul 20.00 WIB, Puskesmas Sagaranten, RSUD Sagaranten, dan Puskesmas Curug Kembar telah menangani 170 pasien korban keracunan. Dari jumlah tersebut, 108 pasien masih dirawat, sementara 62 lainnya telah pulang setelah mendapatkan perawatan yang tepat.
Gejala yang dialami korban mencakup sakit kepala, demam, mual, badan lemas, muntah, dan diare, menandakan adanya keracunan makanan yang luas di masyarakat.
Pendataan dan pengontrolan pasien menjadi fokus utama dalam upaya penanganan kejadian ini. Kepolisian setempat, melalui Polsek Sagaranten, memberikan kontribusi signifikan dengan melakukan monitoring, pengamanan, dan pendataan di lokasi kejadian, serta memberikan pendampingan kepada tim medis dalam memberikan pertolongan pertama kepada warga yang terdampak.
Adapun penyelidikan sedang berlangsung, dengan pihak kepolisian meminta keterangan dari saksi-saksi untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari insiden ini. Diduga, peningkatan jumlah korban berkaitan dengan konsumsi makanan dalam sebuah acara pra pernikahan yang diselenggarakan oleh Sdr. Dadih. Distribusi nasi box dalam acara tersebut mencapai lebih dari 80 box, memperbesar kemungkinan terjadinya keracunan massal.
Untuk mengungkap akar permasalahan, sampel dari keracunan massal tersebut telah dikirim ke laboratorium Labkesda Cisaat Kota Sukabumi, dengan estimasi hasil pemeriksaan memakan waktu sekitar satu bulan.
Meskipun situasi masih dalam pengawasan ketat, upaya penanganan yang terkoordinasi telah memastikan bahwa keadaan menjadi terkendali. Pimpinan akan memantau perkembangan situasi ini untuk mengambil langkah-langkah lanjutan yang diperlukan.
Dengan situasi yang dapat dikendalikan dan pendataan korban yang terus berlangsung, Sagaranten berharap dapat pulih sepenuhnya dari insiden tragis ini.